Kuntowijoyo, (1984), “ Agama, Negara, dan Formasi Sosial”, Prisma, No.8, Jakarta: P.34-46


Dalam dua dasawarsa terkhir, banyak perubahan yang berpengaruh terhadap kehidupan politik Indonesia. Setelah tragedy nasional tahun 1965, militer muncul sebagai kekuatan social yang dominan dalam menentukan struktur politik serta arah proses politik, dengan memainkan peranan dwi fungsi yang efektif. Namun tidak berarti bahwa Indonesia merupakan sebuah Negara militer., karena kekuasaan itu diperoleh tidak melalui aksi militer, tetapi lebih-lebih melalui maneuver politik yang canggih. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia , militer berhasil menegakkan stabilitas yang tak terbantah.
Pada tahun-tahun pertama sesudah 1965, timbul optimesme yang kuat di kalangan partai politik yang dilarang sukarno khususnya partai islam Masyumi dan PSI. banyak para pemimpinnya ditarik dalam pemerintahan orde baru memanfaatkan bakat dan keahlian untuk mencapai kepentingan politik dan ekonomi. Golkar yang didukung oleh pemerintah memenangkan pemilihan umum tahun 1971, yang sebagian besar kontestan menuduh pemilu yang tidak bersih, disertai manipulasi suara, penuh paksaan dan ancaman, bahkan melanggar hak konstitusional warga. Namun tak juga yakin dengan diperolehnya mayoritas yang demikian besar dan saya menilai ada kehawatiran dari pemerintah terhadap partai perkembangan partai politik selain golkar sebagai partai yang didukung oleh pemerintah. Yang dilakukan adalah pada tahun 1971 dan 1977 yaitu menyederhanakan politik dengan memprakarsai penggabungan partai-partai politik dalam 3 organisasi yaitu Golkar, PDI, Dan PPP. Golkar adalah golongan fungsional, PDI merupakan merjer PNI, partai katolik, Partai Murba, Kindo, sedang yang ketiga penggabungan partai-partai islam seperti Parmusi, NU, PSII, dan Perti. Tidak hanya penyederhanaan yang dilakukan oleh pemerintah, ternyata pemerintah berhasil memainkan peanan yang lebih dengan mengelolah kepemimpinan politik PDI dan PPP.
Bisa dikatakan PDI yang anggota terbesarnya, PNI, memilki paham ideologo marhaenisme yang populis yang dirumuskan oleh sukarno pada tahun 1927. mulai ditinggalkan atas campur tangan pemerintah ketika itu. Walaupun ideology itu tidak dipakai lagi, PDI masih menggunakan semboyan-semboyan PNI untuk mengerahkan massa. Adapaun dalam PPP, persoalan ideology tidak ada, karena PPP adalah partai islam sudah jelas ideologinya. PPP unsure terbesar adalah NU, tapi yang menjadi masalah adalah pembagian kekuasaan dan hak istimewah, Parmusi secara politis dekat dengan pemerintah, karena pemimpinnya praktis ditunjuk oleh pemerintah. Perselisihan terjadi ketika pemerintah mendesak PPP untuk menyingkirkan mereka yang “bergaris keras” yang masuk dalam parlemen.. proses melunakkan partai islam berlangsung terus sampai pemilihan umum 1982 belakangan ini.
Pemrintah orde baru kemudian di tahun 1983 melalui suara mayoritas golkar di dalam MPR, dengan politik pragmatis menipiskan ideology semua partai agar tidak menjadi negative, menjadikan pancasila sebagai ideology tunggal pancasila sesungguhnya sudah merupakan suatu consensus nasional dan sah, tetapi dibuat prinsip yang eksklusif dan lengkap. Satu yang menjadi catatan penting adalah masalah ideology itu itu sekali lagi mendorong umat ke pojok suatu tema yang saya jelaskan kemudian. Hal itu sesuai dengan tema sejarah mengenai hubungan antara politik dan agama: yakni alienasidan sikap menentangdalam agama. Memang dalam dua dasawarsa yang lewat ini desakan dan isyu berganti-ganti menempatkan ummat pada posisi defensive.
Beberapa permasalahan penting politik dan agama antara lain
1. Masalah politik kelas. Sebagaimana dimaklumi, tiada lagi politik berdasarkan kelas sejak pembubaran PKI. Sebelum tahun 1965, perkumpulan politik dan kelompok kepentingan serupa itu banyak sekali: dalam kenyataannya, tiap partai politik mempunyai organisasi bawahan yang berupa golongan kepentingan masing-masing,n walaupun tak semua perkumpulan ini dilengkapi dengan ideology kesadaran kelas. Hanya PKI dan organisasi bawahannya yang mempermaklumkan ideology kesadaran kelas. Tak ada satu pun bisa selamat dari tragedy 1956.
2. Menyangkut orgainsasi politik yang berdasarkan agama. Walaupun kemerosotan politik bersdasarkan agama agaknya segera datang, namun sampai saat ini umat masih merupakan kelompok yang paling strategis yang paling penting untuk diperhitungkan. Di tahun 1971, 1977, 1982 adalah janji-janji dan bukti yang dilakukan oleh partai politik terhadap umat. Golkar aktif memajukan dan memodernisir system pendidikan islam dengan mendekati sector-sektor yang diabaikan dalam jaringan pendidikan islam, pesantren. Dengan memberikan subsidi kepada pesantern, santri maupun kyai. Itu semua untuk kepentingan politik.
3. Persoalan arus yang mendasari stabilitas politik dan kebijaksanaan pembangunan dewasa ini. Dengan mayoritas di tangan Golkar dan dukungan di tangan teknokrat, pengusaha dan militer, maka pemerintah nasional menjadi cukup efektif.

Kerangka percaturan politik
Untuk menjawab pertanyaan itu perlulah kita melihat factor-faktor yang menentukan percaturan politik Indonesia. Dalam hubungannya dengan mobilisasi dan partisipasi politik, hingga kini kita dapatkan tiga teori yaitu:
1. Kebudayaan politik
2. Politik patron-client
3. Ekonomi politik
Kegagalan kebudayaan politik dalam menjelaskna detil percaturan politk Indonesia telah mengundang banyak kalangan terpelajar untuk mengajukan penjelasan lain. Seorang pengamat kawakan terhadap masyarakat dan sejarah Indonesia. Politik Patorn Client tentulah berlaku pada kehidupan Politik pasca 1965. Suara mayoritas yang mengesankan untuk Golkar dalam tiga Pemilu terkahir hanya dapat dijelaskan dengan kerangka patron client. Pemilu itu jelas menunjukkan keterlibatan para pembesar Negara dan pejabat-pejabat sampai ke lurah desa. Memang adanya percaturan politik kelas diamati oleh Richard Robinson dalam pendekatan ekonomi politiknya terhadap pemerintahan dan percaturan politik orde Baru. Ia melihat pembentukan masyarakat kelas yang tumbuh pesat sepanjang dua dasawarsa yang lewat. Dalam kerangka analisa Marxian, ia mengutarakan bahwa suatu kelas pemilik modal birokrat demokratik telah tumbuh subur karena kebijaksanaan pembangunan. Persekutuan mereka dengan kapitalisme dunia telah membuat Indonesia hanya jadi mata rantai dari serangkaian pembagian kerja dan eksploitasi ekonomi Internasional.
Sekarang tiba saatnya untuk mempertanyakan peranan islam dalam sebagai agama agama dan umat islam sebagai suatu keolmpok strategis atau satuan politik dalam pembangunan social dan ekonomi. Kaum muslimin Indonesia senantiasa menganggap tak ada pemisahan antara yang suci dan yang sekuler dalam islam, yang berarti bahwa agama juga berhubungan dengan soal-soal duniawi, katakanlah dengan politik. Umat, yang merupakan penjelmaan social dari nilai-nilai islam, memang memainkan peranan penting pada titik-titik kritis dalam sejarah Indonesia. Sebagaimana ditunjukkan oleh tragedy tahun 1965. Jadi untuk menjawab pertanyaan itu kita pertama-tama harus menjernihkan posisi islam sekarang. Sebagai seorang sejarawan, ingin melihatnya lewat paralelisme diakronik, dengan menengok kembali peranan agama dan umatnyapada periode-periode sejarah tertentu, khususnya dalam hubungannya dengan formasi social pada periode bersangkutan
Politik liberal dari pemerintah colonial membawa konsekuensi terbukanya Indonesia buat penetrasi penanaman modal dan perluasan pasar internasional. Kelas pedagang muslim kemudian mampu menangkap peluang ini dan memperoleh kembali semangat berusaha. Di Jawa tengah kebanyakan masyarakat pedagang muslim muncul di sekitar lingkungan pedesaan yang kebanyakan tradisional. Mereka tumbuh makmur dengan industry batik dan rokok kretek. Jenis kelas menengah inilah yang memimpin gerakan modern islam yang pertama, Sarekat Islam. Semula ia menyebut diri sarekat dagang Islam (SDI) yang jelas menunjukkan asal usul dan tujuannya. Pada masa itu, kelas menengah pribumi bersaing keras dengan pedagang cina, yang telah lam berkuasa. SDI menjadi artikulasi kebencian pribumi terhadap bisnis cina yang memonopoli jaringan perdagangan. SDI melawan golongan Cina itu dengan aksi boikot terhadap barang dagangan mereka dan mendirikan bisnis sendiri. Diberbagai tempat gerakan koperasi SDI dapat mengalahkan pesaing china. Ia pun menjadi lebaga pendidikan usahawan Muslim.
Selam dua dasawarsa yang lewat, telah terjadi alienasi politik, pemorosotan ekonomi dan social yang diderita umat. Dengan referensi paralelisme historis, tampaknya memang perkembangan kea rah masyarakat berkelas senantiasa disertai dengan alienasi politik agama, baik sekarang maupun pada masa mataram. Yang sekarang merupakan masyarakat kapitalis, sedang dahului adalah masyarakat upeti.

SAMBUTAN KETUA BEM FISE UNY 2010

Hidup Mahasiswa!!
Sebagai Insan yang beriman, senantiasa kita panjatkan puji syukur kepada Allah Swt, karena pada hari ini Allah telah menunjukkan kuasanya dengan memberikan banyak sekali nikmat kepada kita semua. Salawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada pemimpin umat terbaik sepanjang masa nabi Muhammad Saw, beserta para, keluarga, sahabat dan Umatnya yang istiqomah hingga hari akhir

Kami sampaikan pada hari ini juga bahwa tidak ada keraguan dalam diri kami untuk senatiasa menjadi bagian dalam setiap perjuangan, karena kita sadar bahwa kita adalah pemuda-pemuda yang siap mengubah realita yang ada menjadi sebuah idealita, maka Ormawa FISE sebagai wadah perjuangan kammi ke depan akan mengusung idealisme yang berapi-api dan berkobar-kobar yang tak akan lekang oleh waktu. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Mahasiswa memiliki peran dalam melakukan perubahan :

1.Peran moral
Sebagai kaum terpelajar maka mahasiswa khususnya aktivis yang akan menjadi sorotan public harus menunjukkan performance terbaiknya dengan memberikan contoh dan teladan yang baik pula. Barangkali kalau kita melihat dari lintas Negara terkait konsep personal excellent atau pribadi unggul tentu berbeda, misalnya kita ambil contoh yang pertama adalah budaya cina, ketika kita berbicara pribadi unggul untuk masyarakat cina waktu itu, maka paling tidak ada tiga syarat yaitu shio (umur yang panjang), hok (harta yang banyak). Lok (kekuasaan yang tinggi), maka otomatis kita akan menjadi pribadi hebat dan luar biasa. Lain cina lain juga amerika. Bangsa amerika mengenal persyaratan untuk menjadi pribadi unggul yang kita kenal dengan istila 3P yaitu Power (Kekuatan), Position (posisi yang bagus), Property (kemampuan Financial). Katanya di Indonesia lain lagi, untuk menjadi pribadi excellent terangkum dalam ungkapan 3TA, ada harta, ada tahta, ada juga wanita, sudah apasti menjadi pribadi yang unggul. Sebagai mahasiswa tentu kita bisa mengambil reference terkait konsep pribadi aktivis katakanlah. Maka konsep yang baik yang pernah saya kaji merujuk pada al qur’an di beberapa ayatnya yaitu surah At-tiin ayat 4 yang intinya adalah memiliki penampilan terbaik, kemudian surah Fushilat ayat 33,” siapa yang paling baik perkataannya, di surah Mulk ayat 2 “ yang paling baik amalnya”.
Setidaknya dengan bergabung di ormawa FISE UNY ini, maka akan menjadi lading amal bagi kita semua dengan memberikan yang terbaik apa yang kita miliki untuk masyarakat kampus maupun masyarakat umum serta Indonesia.

2. Peran sosial
Bukan Mahasiswa namanya kalau tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa melihat poenderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang memerlukannya. Seberapa besar kepedulian kita terhadap korban tsunami, situ gintung, gempa padang, anak jalanan yang tidak lain saudara kita.

3.Peran Akademik
Barangkali ke depan fenomena yang menjangkiti para aktivis permasalahan keterlambatan studi perlu kita perbaiki ke depan, dengan strategi maupun program yang akan menunjang akademik. Insya allah IP ketua Bem masih di atas 3, ketua dPM, ketua HIMA maupun rekan-rekan aktivis yang lain. Insya Allah, kita sebaga aktivis tidak akan lupa dengan yang satu ini karena Setiap orang tua pasti ingin anaknya selesai kuliah dan menjadi orang yang berhasil.

4.

Peran politik
. Kita akan selalu siap menjadi mitra strategis dan mitra produktif kepada siapa saja tentunya dengan idealisme mahasiswa yang kita bawa. jika ketidakadilan, kesenjangan, maka kami mahasiswa siap menjadi presseur group ( group penekan) bagi pemerintah yang zalim sebagaimana rezim presiden soeharto dulu. Kebathilan adalah musuh abadi kami.

Terakhir, pesan saya kepada rekan-rekan pengurus Ormawa FISE UNY bahwa perubahan bangsa dimulai dari pemuda, khususnya mahasiswa, sehingga sebagai seorang mahasiswa, jadilah mahasiswa yang dinamis, yang sensitif terhadap lingkungan sekitar khususnya di FISE sehingga mampu memberikan perubahan dan kontribusi yang besar demi kemajuan FISE UNY.
Hidup Mahasiswa!

Azwan Nurkholis
Disamapaikan Dalam pelantikan Ormawa FISE di Ruang Ki Hajar Dewantara, kamis 11 Februari 2010

PROPOSAL SPONSORSHIP TUTORIAL INSPIRATIF COMMUNITY (TIC) Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Negeri Yogyakarta

A. PENDAHULUAN
Bismillaahhirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang menguasai hari pembalasan, Dialah Rabb yang mengumpulkan hati-hati yang berserakan untuk bersatu dalam rumah kecintaan Al-Islam dan taman-tamannya. Sholawat serta Salam tercurah kepada junjungan alam yang membawa cahaya kebenaran ditengah alam jahiliyah, Nabi Muhammad SAW beserta kerabat, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa istiqamah hingga akhir zaman kelak.

Berangkat dari permasalahan metode pengajaran nilai-nilai Islam di perguruan tinggi dengan sebagian besar yang dilakukan dengan klasikal di kelas dengan SKS yang kurang tidak cukup untuk memperkenalkan Islam secara Kaffah (menyeluruh). Dari kegelisahan ini maka MKU (Mata kuliah Umum) Pendidikan Agama Islam (PAI) UNY menambah metode pengajaran PAI tidak hanya melalui Klasikal di dalam kelas tetapi dengan cara program pendampingan mahasiswa yang beragama Islam secara Intensif yang diberi nama Tutorial PAI UNY.

Untuk itu, kami Tutorial Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Negeri Yogyakarta di awal Perkuliahan Mahasiswa Baru 2009 ingin mengadakan sebuah kegiatan eksklusif yang berjudul TIC :Tutorial Inspiratif Community dengan tema “Tutorial inspiratif Community membentuk Mahasiswa yang Bernurani, Cendekia, dan Mandiri Menuju UNY world Classs University “, dengan harapan adanya peningkatan wawasan keislaman yang akan berdampak pada kualitas Mahasiswa Baru FISE UNY 2009 . Semoga kegiatan ini mendapat respon yang baik dalam rangka Indonesia yang berkarakter Islam. Amin


B. NAMA dan TEMA KEGIATAN
Nama Kegiatan : Tutorial Inspiratif Community
Tema Kegiatan : Tutorial inspiratif Community membentuk Mahasiswa yang Bernurani, Cendekia, dan Mandiri aaaaaMenuju UNY world Classs University

C. TUJUAN KEGIATAN
Adapun Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Memperkenalkan Tutorial kepada mahasiswa Baru tahun 2009
2. Memperluas wawasan dan pemikiran peserta tentang Agama Islam
3. Membentuk Mahasiswa yang Bernurani, Cendekia, dan Mandiri
4. Menghidupkan Suasana Islami di Lingkungan Kampus

D. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini berbentuk orientasi tutorial secara klasikal yang diadakan diluar dengan diisi acara semi training oleh Bang Fadly Reza Noor dengan diselingi hiburan Nasyd dari Fatih.

E. AGENDA KEGIATAN
Susunan Acara TIC
Taman Pancasila, Sabtu, 29 Agustus 2009
Waktu Acara
12.30 – 13.00 Registrasi peserta
13.00 – 13.15 Pembukaan :
 Tilawah
 Sambutan ketua Panitia dan PR 1
13.15 – 13.30 Orientasi Umum oleh Koordinator Tutorial FISE
13.30 – 14.00 Hiburan : Tim Nasyid Fatih
14.00 – 14.45 Pembagian Kelompok dan pemandu, Ta’aruf, FGD
14.45 – 15.30 Sholat ‘Asar berjama’ah
15.30 – 17.30 Training Motivasi : Ust. Fadli Reza
17.30 – 18.00 Pembagian Door Prize dan Buka puasa bersama
18.00 – 18.10 Info-info dan penutupan

F. WAKTU dan TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Tutorial Inspiratif Community (TIC) ini insya Allah akan di laksanakan :
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 agustus 2009
Waktu : Pk. 13.00-18.00 WIB
Tempat : Taman Pancasila FISE UNY



G. PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tutorial Pendidikan agama Islam (PAI) Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun nama-nama Panitia TIC ini ada di lampiran I Proposal ini

H. SASARAN PESERTA
Sasaran Peserta adalah Mahasiswa Baru Fakultas Imu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY Tahun 2009 Sebanyak 1.000 Mahasiswa.

I. RENCANA ANGARAN
Terlampir

J. PENUTUP
Alhamdulillahirobbil’alamin, Demikian Proposal Kegiatan “ TIC: Tutorial Inspiratif Community” Tutorial PAI FISE UNY. Tiada daya dan Kekuatan kecuali dengan Pertolongan izin dari Allah SWT. Semoga bisa menjadi pedoman untuk pelaksanaan Agenda, Serta bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi ummat serta bisa menghidupkan kembali suasana seperti masa Rasulallah SAW. Amin

Yogyakarta, 22 Agustus 2009
Panitia Pelaksana Tutorial Inspiratif Community (TIC)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY

Ketua


Azwan Nurkholis
NIM 07406241017
Sekretaris


Indriana Mei L
NIM 08403241036


Mengetahui,
Ketua Tim Tutorial PAI UNY



Muhammad Burhanudin
NIM. 05307141040





Lampiran I
SUSUNAN KEPANITIAAN
TIC PAI FISE UNY
Pelindung : Dekan FISE UNY
Sardiman A.M.,M.Pd
Penasehat : Pembantu Dekan III FISE UNY
Suharno,M.Si
Penanggungjawab : Kordinator Tutorial FISE UNY
Anatoly Kasparov
Koordinator Pelaksana : Azwan Nurkholis Pendidikan Sejarah 07.
Sekretaris : Indriana Mei Listiyani Pendidikan Akuntasi 08.
Bendahara : Asih Wijayanti Pendidikan Ekonomi 07.
Sie.Acara : Siti Khanifah PKnH 07.
Prayogo Setiawan Pendidikan Akuntansi 08.
Afta Tiningsih Pendidikan Sosiologi 07.
Syarif Hidayatullah Pendidikan Ekonomi 08.
Siti Nur’aeni PknH 07.
Sie.Konsumsi : Risky Amalia F Pendidikan Ekonomi
Maulida Masyitoh Pendidikan Sosiologi
Ida Atmalia Pendidikan Ekonomi 07.
Harun Al Rasyid Pendidikan Akuntansi 07
Anis Fitria. S Pendidikan Geografi 08.
Sie Humas : Abid Rosyadi Pendidikan Sosiologi
Masruhan Pendidikan Sosiologi
Sie.Perlengkapan : Rani Sintawati Pendidikan Akuntansi 07.
Sri Rahayu PknH 08.
Diar Rosdayana PknH 08.
Yana Suryana PknH08.
Muarif Khoerus S. Pendidikan Ekonomi 07.
Melan Fitriyani Pendidikan Ekonomi 08.
Sie PDD : Rani Dwi Y. Pendidikan Sejarah 07. Eko Rizka Sari Pendidikan Geografi 07
Laras Anggita PknH 07
Putri W Akuntansi
Ely Pendidikan ekonomi



Lampiran II
Rencana Anggaran Dana TIC
Tim Tutorial PAI FISE Tahun 2009
A. Pemasukan
Iuran peserta @ 5.000 x 1.000 5.000.000
Sponsorship 2.600.000
Kas Tutorial 232.000 +
Jumlah 7.832.000
B. Pengeluaran
1. Kesekretariatan
 Proposal dan surat – surat 30.000
 LPJ 25.000
2. Konsumsi
 Makan Peserta @ 4.000 x 1.000 4.000.000
 Makan Panitia @ 4.000 x 75 300.000
 Makan pembicara dan tamu undangan @ 8.000 x 5 40.000
 Snack buka puasa @ 1.000 x 1.080 1.080.000
 Minum 23 dus @ 14.000 322.000
3. Acara
 Fee Trainer 500.000
 Fee Tim Nasyid 500.000
 Foto copy Juknis 10.000
 Door Prize 100.000
4. Perkap
 Sound System 400.000
 Sewa Tenda Panggung 100.000
 Sewa Layar LCD @ 25.000 x 4 100.000
 Sewa LCD @ 25.000 x 3 50.000
 Sewa Lampu sorot @ 25.000 x 4 100.000
5. PDD
 Sewa Handycam 150.000
 Dokumentasi (Film dan cetak) 50.000
 Kaset Mini DV 15.000
 Dekorasi tempat 50.000
 Background panggung 150.000 +
Jumlah 7.832.000


PENAWARAN SPONSORSHIP
Untuk mendukung jalannya kegiatan panitia membuka kesempatan kepada partisipan kalangan dunia usaha (perusahaan lokal maupun nasional) untuk bekerja sama dalam sponsorship. Melalui kerjasama ini partisipan ikut memperkenalkan kegiatan Kegiatan ini bernama TIC (Tutorial Inspiratif Community)” kepada Mahasiswa baru 2009 sekaligus mempromosikan produknya.
Dengan demikian kami menawarkan kerjasama sebagai berikut:
1) Sponsor tunggal
2) Sponsor Utama
3) Sponsor pendamping
Panitia Insya Allah juga menyediakan pilihan - pilihan sebagai sarana promosi yang efektif dan efisien, sebagai berikut :
• Back ground kegiatan TIC
• Spanduk Rentang
• Co-Card Panitia
• Stiker
Keuntungan bagi sponsor
 Menjaga eksistensi serta meningkatkan brand image Instansi/ Perusahan di tengah persaingan usaha yang semakin ketat
 Sebagai peluang promosi, sekalian memperluas pasar produk dan jasa perusahaan di kalangan mahasiswa FISE UNY
Ketentuan Sponsorship
 Pihak sponsor menyatakan bersedia bekerjasama dengan pihak Panitia dengan mengisi Lembar Kontrak Kerjasama rangkap dua, di sertai dengan penyerahan kontrasepsi
 Sponsor minimal 20%
 Pelunasan sisa kontra prestasi dari sponsor maksimal maksimal H- 3

Apabila terjadi pembatalan Kontrak Kerjasama :
a) Pembatalan dari pihak panitia, dana yang telah dibayarkan kepada panitia dikembalikan 100% dan disertai surat permohonan
b) Pembatalan dari pihak sponsor, dana yang telah dibayarkan maka menjadi hangus.
c) Ketentuan lain yang belum tercantum, dapat disepakati kemudian dengan pembawa proposal sebagai wakil dari panitia
Sebagai akses komunikasi silahkan dapat menghubungi: Azwan Nurkholis(085239861117) atau Anatoly Kasparov (085228637354)


JENIS SPONSORSHIP
A. SPONSOR TUNGGAL
Membiayai 75 % dari total target sponsor, yang diharapkan dari Instansi Sponsor dan donatur. Sebesar 75 % x Rp. 2.600.000,- maka sebesar Rp 1.950.000,-

Kompensasi Sponsor:
1) Penyebutan brand sponsor sebagai sponsor tunggal oleh MC di setiap agenda kegiatan.
2) Menyampaikan profil produk selama 3 menit pada setiap agenda.
3) Logo sponsor di tempatkan di back ground
4) Logo sponsor di tempatkan di spanduk
5) Logo sponsor di tempatkan di semua media sponsor sesuai dengan kesepakatan kerjasama.
6) Dipersilahkan memasang spanduk mengelilingi tempat kegiatan dan wilayah UNY
7) Mendapatkan kesempatan sampling produk

B. SPONSOR UTAMA
Membiayai 45 % dari total biaya yang diharapkan dari Instansi Sponsor dan Donatur Sebesar 45 % x Rp. 2.600.000,- maka sebesar Rp 1.170.000,-
1. Penyebutan Brand sponsor sebagai sponsor pendamping/ pendukung kegiatan oleh MC di setiap sesi acara.
2. Logo sponsor ditempatkan di bagian spanduk
3. Logo sponsor di tempatkan di background
4. Menyampaikan profil produk selama 3 menit dalam acara
5. Dipersilahkan memasang Spanduk mengitari tempat kegiatan

A. SPONSOR PENDAMPING
Dipersilahkan memilih lebih dari satu macam paket penawaran sponsorship yang dikehendaki. Jika sponsor pendamping jumlahnya terlalu banyak dan tidak mungkin untuk ditampilkan semua dipublikasikan, maka dari panitia akan mengalokasikan pada tiap – tiap publikasi sesuai dengan kontribusi yang diberikan pada panitia.




B. BENTUK KERJASAMA LAIN
Ketentuan – ketentuan Media Sponsor

Background kegiatan TIC
Ukuran : 4 x 2 M
Bahan : Campuran
Jumlah : 1 Buah
Ruang Sponsor : 35x45 cm
Kontrapretasi : 700.000,-

Co-Card Panitia
Ukuran : 10 x 8 cm
Bahan : Kertas Ivory
Jumlah : 75 Buah
Ruang Sponsor : 3x3 cm
Kontrapretasi : 100.000,-

Spanduk Rentang
Ukuran : 5 x 1 M
Bahan : Baner dan kain tetron
Jumlah : 8 Buah
Ruang Sponsor : 30x30 cm
Kontrapretasi : 700.000,-

Resume Risalah pergerakan 1 dan 2



Oleh: Azwan Nurkholis[1]



Inilah dakwah Kammi
            Bahwa dakwah yang kita bangun meliputi beberapa pola yang mendasar yang didalamnya terdapat keterusterangan tentang tujuan dakwah yang sangat jelas dengan membawa misi dakwah yang bersih dan suci, bersih dari ambisi pribadi, bersih dari kepentingan dunia, dan bersih dari hawa nafsu. Rasa kasih sayang senantiasa menjadi selimut dalam dakwah ini, kita akan berbangga jika gugur  sebagai penebus bagi kehormatan ummat ini, jika meemang tebusan itu yang diperlukan, itulah betapa besarnya cinta kami kepada mereka. Semua itu kita niatkan kepada Allah Swt.[2]
Empat golongan obyek dakwah
1.      Golongan mukmin
mereka adalah orang-orang yang meyakini kebenaran dakwah ini, percaya pada perkataan kami, mengagumi perkataan kami, mengagumi prinsi-prinsip kami, dan menemukan padanya kebaikan yang menenangkan jiwanya.
2.      Golongan yang ragu-ragu
Boleh jadi mereka adalah orang-orang yang belum mengetahui secara jelas hakikat kebenaran dan belum mengenal makna keikhlasan serta manfaat di balik ucapan-ucapan kami.mereka bimbang dan ragu
3.      Golongan yang mencari keuntungan
Boleh jadi mereka  adalah kelompok yang tidak ingin memberikan dukungan kepada kami sebelum mereka mengetahui keuntungan materi yang dapat mereka peroleh sebagai imbalannya. Kepada mereka ini kami hanya ingin mengatakan” Menjauhilah!! Disini hanya ada pahala dari Allah jika kamu benar-benar ikhlas, dan surgaNya jika ia melihat ada kebaikan dalam hatimu.
4.      Golongan yang berprasangka buruk
Barangkali mereka adalah orang-orang yang selalu berprasangka buruk kepada kami, dan hatinya diliputi keraguan atas kami. Mereka selalu melihat kepada kami dengan kaca mata hitam pekat dan tidak berbicara tentang kami kecuali dengan pembicaraan yang sinis. Kecongkakan telah mendorong mereka terus berada pada keraguan , kesinisan, dan gambaran negative tentang kami.
Wahai ikhwan yang tulus!!
Rukun baiat kita ada sepuluh dan hafalkanlah:
1.      FAHM
Adalah bahwa engkau yakin bahwah fikrah kita adalah fikrah islamiyah yang bersih. Hendaknya engkau memahami islam, sebagaimana kami memahaminya dalam batas-batas ushul al Isyirin (20 prinsip yang sangat jelas)
2.      IKHLAS
Yang dimaksud dengan ikhlas adalah bahwa seorang  al akh muslim dalam setiap kata-kata, aktifitas, dan jihadnya, semua harus dimaksudkan semata-mata untuk mencari ridah Allah dan PahalaNya, tanpa mempertimbangkan aspek kekayaan, penampilan, pangkat, gelar atau keterbelakangan[3]. “ katakanlah Shalatku, ibadahku, hidup dan matiku adalah karena Allah tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu baginya dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku” (Al An’am :162-163)
3.      AMAL
Yang saya maksud dengan Amal adalah bahwa ia merupakan buah dari ilmu dan keikhlasan,’katakanlah,’bekerjalah kalian, maka Allah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu, dan kalian akan dikembalikan kepada Allah yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNYa kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.(Attaubah :105).
4.      JIHAD
Yang saya maksud dengan jihad adalah sebuah kewajiban yang tetap hukumnya hingga hari Kiamat. Ini merupakan kandunga.n dari apa yang disabdakan Rasulullah saw., "Barangsiapa mati, sementara ia belum pernah berperang atau berniat untuk berperang, ia mati dalam keadaan jahiliah."
Peringkat pertama jihad adalah pengingkaran dengan hati, dan peringkat terakhirnya adalah perang di jalan Allah. Sedangkan antara keduanya terdapat jihad dengan lisan, Pena, tangan, dan kata-kata yang benar di hadapan penguasa yang zhalim. Tidaklah dakwah menjadi hidup, kecuali dengan jihad. Kadar ketinggian dakwah dan keluasan bentangan ufuknya adalah penentu bagi sejauhmana keagungan jihad di jalan-Nya dan sejauhmana pula harga yang harus ditebus untuk mendukungnya. Sedangkan keagungan pahalanya diberikan kepada para mujahid. "Dan berjihadlah kalian di jalan. Allah dengan jihad yang sebenar­benarnya."        Dengan demikian engkau telah mengerti slogan abadimu: jihad adalah jalan kami.


5.      TADHIYAH
          Yang saya maksud dengan tadhhiyah (pengorbanan) adalah pengorbanan jiwa, harta, waktu, kehidupan, dan segala sesuatu yang dipunyai oleh seseorang untuk meraih tujuan. Tidak ada perjuangan didunia ini, kecuali harus disertai dengan pengorbanan. Demi fikrah kita, janganlah engkau mempersempit pengorbanan,
"Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang beriman, di ri dan harta mereka."(At-Taubah: 111)


6.      TAAT
            Yang saya kehendaki dengan taat (kepatuhan) adalah menjalakan perintah dan merealisasikannya dengan serta merta, baik dalam keadaan sulit maupun mudah, saat bersemangat maupun malas
7.      TSABAT
       Yang saya kehendaki dengan tsabat (keteguhan) adalah bahwa scorang akh hendaknya senantiasa bekerja sebagai mujahid di jalan yang mengantarkan pada tujuan, betapapun Rauh jangkauannya dan lama waktunya, sehingga bertemu dengan Allah dalam keadaan demi­kian, sedangkan is telah berhasil mendapatkan salah satu dari dua kebaikan: meraih kemenangan atau syahid di jalan-Nya.


8.      TAJJARUD
            Yang saga maksud dengan tajarrud (kemurnian) adalah bahwa engkau harus membersihkan pola pikirmu dari berbagai prinsip nilai dan pengaruh individu, karena ia adalah setinggi-tinggi dan selengkap-lengkap fikrah. "Shibghah Allah. Dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dare pada Allah?" (Al-Bagarah• 138)


9.      UKHUWAH
           Adalah terikatnya hati dan ruhani dengan ikatan aqidah. Aqidah adalah sekokoh-kokoh ikatan dan semulia-mulianya. Ukhuwah adalah saudara keimanan, sedang perpecahan adalah saudara kembar kekufuran


10.  TSIQAH
  Yang saya maksudkan dengan tsiqah (kepercayaan) adalah rasa puasnya seorang tentara atas komandannya, dalam hal kapasitas kepemimpinannya maupun keikhlasannya, dengan kepuasan mendalam yang menghasilkan perasaan cinta, penghargaan,penghormatan, dan ketaatan.



[1] Adalah mahasiswa pendidikan sejarah, sekarang menjabat sebagai staff depertemen Kebijakan pubilk KAMMI UNY
[2] Risalah pergerakan jilid 1 karangan Hasan al Banna
[3] Risalah pergerakan jilid 2 karangan Hasan al Banna


Resensi Buku


Judul buku : Peristiwa Garut, titik balik Kejayaan Sarekat Islam
Penulis : H. Aqib Suminto
Penerbit : Prisma
Tahun : 1984
Volume : 11
Tebal buku : 88-97 (11 Halaman)


Peristiwa Garut terjadi di desa Cikendal Leles Garut jawa Barat, pada tanggal 7 Juli 1919. Pemerintah kolonial pada masa itu menetapkan bahwa para petani wajib menjual sejumlah tertentu hasil panen padinya kepada pemerintah. Haji Hasan yang memiliki 10 bahu sawah dengan hasil 250 pikul padi, diwajibkan menjual 42 pikul padinya kepada pemerinta, dengan harga f.4, - per pikul menurut laporan pemerintah di Volksraad lebih tinggi dari pada harga setempat. Padahal Soerabajaasch Handelsblad, harga padi setempat pada saat itu sudah mencapai f.7,50 per pikul. H.Hasan (selanjutnya ditulis : HH) yang setahun sebelumnya dipaksa harus memusnahkan tanamannya dan menggantinya dengan padi, merasa keberatan atas ketentuan ini terutama karena HH menanggung kehidupan 84 orang anggota keluarga. Bukan tentang harga, tetapi tentang ketentuan jumlah. Ia hanya menghendaki keringanan dengan hanya menjual 10 pikul agaknya pemerintah kolonial tetap menganggap keenganan HH untuk mematuhi ketentuan penjualan padi tersebut sebagai suatu pembangkangan, sehingga terjadilah peristiwa 7 Juli 1919 tersebut.
Pada Sabtu dan minggu di Garut diadakan pesta perlombaan kuda yang dihadiri seluruh aparat pemerintah Garut. Hari Senin 7 Juli, Residen beserta Asisten Residen dan Bupati mendatangi desa Cikendal untuk menangkap HH, dengan rombongan yang diperkuat 40 orang tentara dan 27 orang polisi bersenjata. Setelah terjadi pembicaraan hampir selama 2 jam, HH di perintahkan ikut ke Garut. Tetapi HH bahkan masuk ke rumah dan diikuti oleh yang lain, kemudian menutup pintu serta jendela. Mereka berzikir bersama, sementara perintah keluar rumah terus diteriakkan dari luar. Mereka tetap asyik berzikir meskipun sudah dilakukan 2 kali Salvo sebagai peringatan. Tembakan ketiga benar – benar diarahkan ke rumah sehingga jatuh korban di dalam rumah seluas 8 x 9 meter itu terdapat 116 orang perempuan, laki – laki, dan anak – anak. Korban dalam tembakan ketiga tersebut adalah 4 orang terbunuh seketika termasuk HH sendiri, seorang luka para yang meninggal setengah jam kemudian. Dari 19 orang yang luka lainnya, seorang meninggal di rumah sakit.
Peristiwa berdarah ini menimbulkan reaksi pro kontra, sebagaimana terlihat jelas pada perdebatan yang demikian sengit, di Volksraad, pada aneka pemberitahuan media komunikasi massa maupun pada berbagai pernyataan resmi. Pihak aparat pemerintah kolonial dan masyarakat Belanda, pada umumnya menghendaki ditegakkannya wibawa pemerintah. Mereka mendukung tindakan keras terhadap setiap pembangkang, dan membenarkan penembakan terhadap HH beserta keluarganya yang dinilai tidak menaati peraturan pemerintah kolonial. Kelompok ini beranggapan bahwa perlawanan HH dan Pengikutnya memaksa tentara menggunakan senjata. Mereka bahkan menyatakan bahwa tindakan keras ini justru sangat baik demi kepentingan Pribumi sendiri. Mereka menilai peristiwa ini bukan sebagai penembakan terhadap orang-orang tak berdaya yang patut dikasihani, tetapi merupakan tindakan tegas terhadap komplotan rahasia, yang bisa dianggap sebagai organisasi yang hendak mengambil oper kekuasaan. Mereka membandingkan peristiwa ini dengan peristiwa pembunuhan orang-orang Belanda di Cilegon tahun 1888 dan di Toli-Toli 3 Juli 1919, dan beranggapan, orang-orang Eropa tidak akan mati terbunuh kalau mereka tidak ragu menggunakan senjata.
Dalam perkembangan selanjutnya, peristiwa Garut ini dikaitkan erat dengan masalah Jimat dan Afdeeling B serta Sarekat Islam. Isyu yang berkembang kemudian bukan lagi masalah pembelian padi, tapi masalah adanya komplotan rahasia bernama Afdeeling B yang sedang menyusun kekuatan untuk memberontak kepada pemerintah. Pihak pemerintah kolonial menegaskan bahwa komplotan rahasia itu memiliki kartu A dan B sebagai penyamaran. Situasi pun berubah bukan lagi pemerintah kolonial yang harus mawas diri dalam persoalan peraturan wajib jual padi dan pelaksanaannya, tapi Sarekat Islamnya yang harus tampil sebagai terdakwa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dituduhkan kepadanya. Itulah sebabnya dalam masalah ini suara pihak pribumi selalu bernada membela diri. Sementara itu dipihak pemerintah kolonial menutup lokaswi peristiwa dari kunjungan orang luar untuk menutup peristiwa Garut ini pada pihak lain. Siapapun tidak dibenarkan meninjau daerah Leles, termasuk wartawan. Gerak-geriknya hazeu selama berada di daerah Garut diawasi pemerintah setempat. Bahkan orang-orang disana diinstruksikan untuk tidak memberikan informasi kepadanya. Pihak pemerintah tetap gencar melancarkan tuduhan bahwa SI terlibat dengan gerakan Afdeeling B. Di beritakan, gerakan revolusioner ini telah tersebar di seluruh daerah Priangan, yakni daerah Ciawi, Bandung, Cianjur dan Sumedang. Di Cianjur gerakan ini baru diresmikan pada bulan januari 1919. Dibuktikan bahwa pimpinan CSI khususnya Sosrokardono, terlibat. Pada Bulan Januari 1919 diberitakan bahwa Sosrokardono berangkat ke Priangan untuk memimpin rapat umum SI di Manonjaya sekaligus ditugaskanmemasukkan Afdeeling B ke dalam naungan SI. Disana ia bertemu dengan H. Sulaiman Ciawi dan H. Adrai wanareja, anggota ikatan ulama yang juga didirikan oleh H. Ismail. Bahkan bupati Garut mengemukakan bukti bahwa SI mempunyai beberapa macam bendera yakni pertama, bendera hitam berarti semua priyayi yang tidak adil harus dibunuh. Kedua, bendera kuning yang berarti semua orang Tionghoa harus dibunuh. Ketiga, benderah putih, berarti Tjokroaminoto akan di nobatkan sebagai raja jawa. Menurut penjelasan sekretaris SI Torongong, “bukti” yang dikemukakan Bupati ini di paksakan kepada orang SI agar ditandatangani. M.Wiradikarta pegawai pegadaian dan Sekretaris SI Garut menjelaskan bahwa ia terpaksa membenarkannya karena takut ancaman. Demikian pula R.Yahya bekas Ketua SI Garut yang sudah ditahan selama sepuluh hari. Gerakan ini diberitakan bertujuan memajukan agama Islam, menaati pemerintah pimpinan menghibahkan sepertiga kekayaan pribumi andaikata gerakkan memerlukan, memberikan dukungan kepada SI dan mengumumkan semua tingkah laku pemerintah yang salah.
Dalam mengkaji peristiwa Garut tidak pula boleh dilupakan situasi dan kondisi pada waktu itu. Pada tahun 1919 itu, Perang Dunia masih menguasai suasana, selain orang pun belum lupa atas peristiwa Cilegon tahun 1888, dan baru saja terjadi peristiwa pembunuhan di Toli – Toli. Semua ini ikut mewarnai alam pikiran masyarakat Belanda pada umumnya, sehingga penampilan Hazeu tidak banyak berarti dalam menghadapi arus kewaspadaan berlebihan ini.

INDISCHE PARTIJ



                                                                                          
Saat menginjak abad 20 ,sistem kolonial di Indonesia banyak sekali mengalami perkembangan baik di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya. Hal ini juga secara langsung mempengaruhi  bangsa Indonesia. Sejak adanya politik etis pada awal tahun 1900 yang dicetuskan oleh Conrad Theodore Van Deventer, banyak sekali lahir golongan elit terpelajar di Indonesia. Politik etis merupakan bentuk politik balas budi pemerintah Belanda terhadap bangsa Indonesia yang telah dipolitisasi. Berkat politik etis, bangsa Indonesia dapat memperoleh pendidikan / edukasi sehingga dicapai kesadaran emansipasif  bangsa.Karena banyaknya kaum terpelajar yang ada, maka seiring waktu lahirlah organisasi-organisasi yang bergerak di berbagai bidang, baik politik maupun bidang lainnya yang mengarah kepada kemerdekaan negara Indonesia. Hal-hal tersebut adalah waktu di mana perjuangan mencapai Indonesia merdeka dimulai.
Pergerakan nasionalisme Indonesia dipengaruhi oleh adanya kaum terpelajar yang telah banyak bergaul dengan bangsa luar sehingga membuka mata mereka tentang kesadaran akan perasaan senasib sepenanggungan sebagai satu bangsa yang memiliki hak untuk menentukan arah hidupnya sendiri (self-determination).Budi Utomo adalah organisasi pertama yang berdiri di Indonesia. Namun, keanggotaan dalam Budi Utomo masihlah terbatas dan belum ada tanda-tanda perjuangan kemerdekaan.25 Desember 1912, berdirilah sebuah partai politik pertama di Indonesia. Partai ini adalah partai yang secara terang-terangan memiliki tujuan untuk mencapai kemerdekaan bagi Indonesia. Ini adalah salah satu perwujudan dari adanya rasa nasionalisme anak-anak bangsa untuk menuntun ke arah kemerdekaan dan juga menggerakan bangsa agar sadar untuk bersatu demi kemerdekaan. Partai inilah yang mengawali politik anak bangsa meski salah satu pendirinya adalah seorang Indo. Partai ini adalah Indische Partij. Indiche Partij adalah partai politik pertama di Hindia Belanda. Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Suwardi Suryaningrat. Melalui partai ini,Ernest Douwes Dekker mendesak pemerintah untuk mengubah garis kebijaksanaan yang ditempuh. Politik "Etis" yang dilaksanakan Belanda sejak awal abad ke-20 dihantamnya.
Seperti diketahui, garis "politik etis" itu tidak lagi memperlakukan Hindia-Belanda sebagai daerah eksploitasi, sapi perahan untuk kemakmuran negeri Belanda, tetapi dimaksudkan untuk meningkatkan kehidupan masyarakat pribumi. Fokus politik ini adalah edukasi- irigasi-transmigrasi-desentralisasi. Namun, Ernest Douwes Dekker mengemukakan, bukan begitu caranya untuk menjaga agar Belanda tak kehilangan tanah jajahannya. Menurutnya, yang diperlukan adalah pemerintahan sendiri, self-rule, untuk penduduk Indië sendiri, karena merekalah yang lebih tahu dan mengerti kepentingannya sendiri. Di sini untuk pertama kalinya disuarakan gagasan untuk memerintah diri sendiri. Berbeda dengan perlawanan-perlawanan terhadap Belanda sebelumnya yang ditujukan kepada restauration, mengembalikan Hindia Belanda kepada kekuasaan tradisional, sekarang mulai dikumandangkan keinginan untuk mandiri, mengurus dan menentukan nasib sendiri. Tulisan Ernest Douwes Dekker semakin radikal dan dalam dekade kedua abad ke-20 masyarakat tanah jajahan diajak untuk bergerak-Kameraden, stookt de vuren! (Kawan-kawan, nyalakanlah api!). Gagasan-gagasan demikian yang muncul dalam pers Hindia-Belanda mendapat perhatian bukan hanya di kalangan kaum Indo, tetapi juga di kalangan pribumi yang sudah mendapat pendidikan Barat dan menguasai bahasa Belanda, di antaranya Dr Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat. Bersama kedua tokoh ini Ernest Douwes Dekker mengadakan aksi antikolonial sehingga mereka sering dianggap sebagai tiga serangkai.
Dalam hubungan ini tiga serangkai memelopori gerakan politik dengan resmi membentuk Indische Partij atau Partai Hindia.  Asas perjuangan Indiche Partij adalah nasionalisme dan kooperatif. Semboyannya berbunyi : Indie los van Holland (Hindia bebas dari Holland) dan Indie voor Inders (Hindia untuk orang Hindia). Keanggotaanya bersifat terbuka bagi semua orang tanpa pandang bulu, dengan tujuan:
·         membangkitkan rasa cinta tanah air Indonesia
·         membangun kerja sama untuk kemajuan tanah air
·         mempersiapkan tanah air bagi kehidupan bangsa yang merdeka
dilakukan di mana-mana bahkan ke seluruh Jawa  baik secara lisan maupun tertulis. Propaganda Indische Partij ini disambut dengan antusias oleh orang-orang yang anti penjajah sehingga partai ini sudah memiliki 30 cabang di seluruh Jawa. Para pemimpin Indische Partij berusaha mendaftarkan status badan hukum dari Indische Partij kepada pemerintah kolonial Hindia Belanda melalui sidang parlemen tetapi pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan dikeluarkan oleh Gubernur Jendral Idenburg (wakil pemerintah Belanda di negara jajahan). Alasan penolakkanya adalah karena organisasi ini dianggap oleh pemerintah kolonial pada saat itu dapat membangkitkan rasa nasionalisme rakyat dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial Belanda.Dalam tindak-tanduknya ,ketiga tokoh pendiri partai ini sudah diperhatikan oleh pemerintah Belanda. Tindakan-tindakan ini mulai nyata pada 21 Maret -23 Maret 1913 , ketika Belanda akan merayakan upacara peringatan 100 tahun kemerdekaan Belanda dari Perancis (Napoleon) dengan menggunakan pungutan dana dari Hindia Belanda. Melalui majalah De Express, Suwardi Suryaningrat menulis sebuah artikel  yang mengkritik pemerintah Belanda dengan judul  "Als ik eens Nederlander was" (Jika Aku Seorang Belanda). Berikut kutipannya “………Sekiranya aku seorang Belanda, aku tidak akan menyelenggarakan pesta kemerdekaan di negeri yang kita sendiri telah merampas kemerdekaannya. Sejajar dengan jalan pikiran itu, bukan saja tidak adil, tetapi juga tidak pantas untuk menyuruh si inlander memberikan sumbangan untuk dana perayaan itu. Pikiran untuk menyelenggaraan perayaan itu saja sudah menghina mereka, dan sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu! Kalau aku seorang Belanda, apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut mengkongsi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingan sedikitpun . Seandainya aku seorang Belanda, aku protes peringatan yang akan diadakan itu.Aku akan
peringatkan kawan-kawan penjajah ,bahwa sesungguhnya sangat berbahaya pada saat itu mengadakan perayaan peringatan kemerdekaan. Aku akan peringatkan semua bangsa Belanda jangan menyinggung peradaban bangsa Indonesia yang baru bangun dan menjadi berani. Sungguh aku akan protes sekeras-kerasnya……..”

            Akibat dari tindakan yang radikal melalui artikel tersebut ,pemerintah Belanda dibuat resah dan pada tanggal 31 Maret 1913 , tiga serangkai diasingkan (diinternir). Douwes Dekker dibuang ke Timor (Kupang).Tjipto Mangunkusumo dibuang ke Banda sedangkan Suwardi Suryaningrat dibuang ke Bangka. Tidak lama kemudian mereka dieksternir (diasingkan) ke Belanda, namun pada tahun 1914 ,Cipto Mangunkusumo diizinkan kembali karena masalah kesehatan. Pada tahun 1917 Douwes Dekker dibebaskan dari hukuman dan Suwardi Suryaningrat pada tahun 1918 ,lalu kembali ke Indonesia.Bersamaan dengan waktu pengasingan 3 serangkai dimulai, pemerintah Hindia Belanda telah membubarkan Indische Partij. Partai ini sudah dilarang karena sikapnya yang radikal untuk menuntut kemerdekaan, namun perjuangan masih terus berlanjut. Pengalaman di pengasingan atau dibuang tidak membuat tokoh-tokoh 3 serangkai jera dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite Boemi Poetra yang dipimpin oleh Tjipto Mangunkusumo. Sedangkan Suwardi Suryaningrat yang kemudian mendirikan Taman Siswa untuk melanjutkan perjuangannya ke bidang pendidikan.


Azwan Nurkholis : Menjawab Tantangan Zaman

Belakangan berita-berita di televisi menyiarkan tentang kasus wilayah Indonesia yang dengan terpaksa harus kita relakan menyandang status bukan lagi termasuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atau masalah budaya bangsa yang diaku pihak asing sebagai budaya mereka. Kasus yang menandakan betapa rendahnya tingkat kepedulian pemimpin bangsa ini terhadap kondisi internal daerah pimpinannya. Sementara di sudut lain masalah korupsi, penyelewengan dana yang dialami oleh Bank Century, kasus suap di tubuh pegawai negeri sipil atau yang sampai saat ini mengganggu kesabaran kita adalah kisah Cicak dan Buaya yang semakin tidak jelas ujung pangkalnya.
Perilaku-perilaku pejabat teras negara serta para politikus yang tidak terpuji semakin lama semakin membuat gerah masyarakat dan kian menggerus kepercayaan masyarakat akan sistem pemerintahan yang ada. Parahnya lagi saat ini didapati bahwa warga negara begitu banyak yang apriori terhadap politik akibat tingkah oknum-oknum tersebut. Ini yang berbahaya ketika mulai bertambahanya barisan yang berasumsi bahwa politik itu kotor dan lain sebagainya hingga akan banyak orang yang masa bodoh terhadap masalah yang beredar di sekitar. Inilah yang kemudian menjadi salah satu tantangan besar bagi zaman yang kian dinamis.
Kampus yang seringkali disebut-sebut sebagai miniatur sebuah masyarakat adalah tempat paling strategis untuk membangun, melakukan proses ideologisasi, serta menjaganya agar tetap utuh. Disinilah langkah tepat untuk membangun kesadaran berpolitik serta urgensinya. Kehidupan aktivis mahasiswa beserta pernak-perniknya dapat menjadi titik tolak bagi penyiapan generasi yang unggul yang dapat menjawab tantangan zaman. Proses pembentukan dan penjagaan ideologi itu dapat dicapai lewat keterlibatan mahasiswa pada organisasi mahasiswa. Ketika membicarakan masalah organisasi, tidak akan terlepas dari sosok seorang pemimpin yang handal dalam memimpin roda aktivitasnya. Yang mampu menajdi motor lahinta generasi bangsa yang peka dan responsif terhadap kondisi bangsa. Pemimpin yang memiliki keteladanan sehingga upaya melahirkan generasi tangguh untuk melawan arus menjadi kian memiliki penguatan. Pemimpin yang cerdas, berani mengambil tanggung jawab untuk berteriak menyambungkan suara-suara rakyat, tangguh, dan jujur yang nantinya dapat mwujudkan tujuan dari keberadaan mahasiswa. Diatas semua itu tentunya pemimpin yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai religius sebagai wujud pengabdian kepada pemilik kekuatan hakiki.
Maka tanpa ragu lagi Azwan Nurkholis adalah sosok yang hadir untuk menjawab tantangan zaman. Dengan segala permasalahannya, Azwan Nurkholis akan akan hadir sebagai sosok problem solver yang siap memberikan segala solusi yang dibutuhkan. Segala persyaratan untuk terbit menjadi pemimpin akan dipenuhi oleh Azwan.
Melakukan upaya penyadaran politik pada masyarakat mengingat kedudukan mahasiswa yang luwes dan lincah masuk pada lapisan struktural manapun. Memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Memperkuat kembali sendi-sendi dinamisasi mahasiswa sebagai barisan penggerak peradaban serta menyatukan kekuatan-kekuatan mahasiswa yang terserak hingga menjadi satu imperium yang dapat menjadikan fungsi mahasiswa sebagai kontrol sosial dapat berjalan sebagaimana mestinya seperti yang kita ketahui pernah terjadi di tahun 1998 ketika mahasiswa dapat menghancurkan sebuah rezim kala itu.
Dan sekali lagi....hadirnya Azwan sebagai calon ketua BEM FISE yang akan kembali memperkuat peran FISE sebagai basis gerakan sosial, politik, dan ekonomi yang berpengarush hingga tataran nasional. Dan Azwanlah jawaban bagi tantangan-tantangan tersebut.
HIDUP MAHASISWA INDONESIA....!!!
VOTE FOR AZWAN
*The willingness to be better FISE