Archives
A. PENDAHULUAN
Bismillaahhirrahmaanirrahim
Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam, yang menguasai hari pembalasan, Dialah Rabb yang mengumpulkan hati-hati yang berserakan untuk bersatu dalam rumah kecintaan Al-Islam dan taman-tamannya. Sholawat serta Salam tercurah kepada junjungan alam yang membawa cahaya kebenaran ditengah alam jahiliyah, Nabi Muhammad SAW beserta kerabat, sahabat dan pengikutnya yang senantiasa istiqamah hingga akhir zaman kelak.
Berangkat dari permasalahan metode pengajaran nilai-nilai Islam di perguruan tinggi dengan sebagian besar yang dilakukan dengan klasikal di kelas dengan SKS yang kurang tidak cukup untuk memperkenalkan Islam secara Kaffah (menyeluruh). Dari kegelisahan ini maka MKU (Mata kuliah Umum) Pendidikan Agama Islam (PAI) UNY menambah metode pengajaran PAI tidak hanya melalui Klasikal di dalam kelas tetapi dengan cara program pendampingan mahasiswa yang beragama Islam secara Intensif yang diberi nama Tutorial PAI UNY.
Untuk itu, kami Tutorial Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi (FISE) Universitas Negeri Yogyakarta di awal Perkuliahan Mahasiswa Baru 2009 ingin mengadakan sebuah kegiatan eksklusif yang berjudul TIC :Tutorial Inspiratif Community dengan tema “Tutorial inspiratif Community membentuk Mahasiswa yang Bernurani, Cendekia, dan Mandiri Menuju UNY world Classs University “, dengan harapan adanya peningkatan wawasan keislaman yang akan berdampak pada kualitas Mahasiswa Baru FISE UNY 2009 . Semoga kegiatan ini mendapat respon yang baik dalam rangka Indonesia yang berkarakter Islam. Amin
B. NAMA dan TEMA KEGIATAN
Nama Kegiatan : Tutorial Inspiratif Community
Tema Kegiatan : Tutorial inspiratif Community membentuk Mahasiswa yang Bernurani, Cendekia, dan Mandiri aaaaaMenuju UNY world Classs University
C. TUJUAN KEGIATAN
Adapun Tujuan kegiatan ini adalah :
1. Memperkenalkan Tutorial kepada mahasiswa Baru tahun 2009
2. Memperluas wawasan dan pemikiran peserta tentang Agama Islam
3. Membentuk Mahasiswa yang Bernurani, Cendekia, dan Mandiri
4. Menghidupkan Suasana Islami di Lingkungan Kampus
D. BENTUK KEGIATAN
Kegiatan ini berbentuk orientasi tutorial secara klasikal yang diadakan diluar dengan diisi acara semi training oleh Bang Fadly Reza Noor dengan diselingi hiburan Nasyd dari Fatih.
E. AGENDA KEGIATAN
Susunan Acara TIC
Taman Pancasila, Sabtu, 29 Agustus 2009
Waktu Acara
12.30 – 13.00 Registrasi peserta
13.00 – 13.15 Pembukaan :
Tilawah
Sambutan ketua Panitia dan PR 1
13.15 – 13.30 Orientasi Umum oleh Koordinator Tutorial FISE
13.30 – 14.00 Hiburan : Tim Nasyid Fatih
14.00 – 14.45 Pembagian Kelompok dan pemandu, Ta’aruf, FGD
14.45 – 15.30 Sholat ‘Asar berjama’ah
15.30 – 17.30 Training Motivasi : Ust. Fadli Reza
17.30 – 18.00 Pembagian Door Prize dan Buka puasa bersama
18.00 – 18.10 Info-info dan penutupan
F. WAKTU dan TEMPAT KEGIATAN
Kegiatan Tutorial Inspiratif Community (TIC) ini insya Allah akan di laksanakan :
Hari/Tanggal : Sabtu, 29 agustus 2009
Waktu : Pk. 13.00-18.00 WIB
Tempat : Taman Pancasila FISE UNY
G. PELAKSANA KEGIATAN
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Tutorial Pendidikan agama Islam (PAI) Universitas Negeri Yogyakarta. Adapun nama-nama Panitia TIC ini ada di lampiran I Proposal ini
H. SASARAN PESERTA
Sasaran Peserta adalah Mahasiswa Baru Fakultas Imu Sosial dan Ekonomi (FISE) UNY Tahun 2009 Sebanyak 1.000 Mahasiswa.
I. RENCANA ANGARAN
Terlampir
J. PENUTUP
Alhamdulillahirobbil’alamin, Demikian Proposal Kegiatan “ TIC: Tutorial Inspiratif Community” Tutorial PAI FISE UNY. Tiada daya dan Kekuatan kecuali dengan Pertolongan izin dari Allah SWT. Semoga bisa menjadi pedoman untuk pelaksanaan Agenda, Serta bisa memberikan manfaat dan kemaslahatan bagi ummat serta bisa menghidupkan kembali suasana seperti masa Rasulallah SAW. Amin
Yogyakarta, 22 Agustus 2009
Panitia Pelaksana Tutorial Inspiratif Community (TIC)
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi UNY
Ketua
Azwan Nurkholis
NIM 07406241017
Sekretaris
Indriana Mei L
NIM 08403241036
Mengetahui,
Ketua Tim Tutorial PAI UNY
Muhammad Burhanudin
NIM. 05307141040
Lampiran I
SUSUNAN KEPANITIAAN
TIC PAI FISE UNY
Pelindung : Dekan FISE UNY
Sardiman A.M.,M.Pd
Penasehat : Pembantu Dekan III FISE UNY
Suharno,M.Si
Penanggungjawab : Kordinator Tutorial FISE UNY
Anatoly Kasparov
Koordinator Pelaksana : Azwan Nurkholis Pendidikan Sejarah 07.
Sekretaris : Indriana Mei Listiyani Pendidikan Akuntasi 08.
Bendahara : Asih Wijayanti Pendidikan Ekonomi 07.
Sie.Acara : Siti Khanifah PKnH 07.
Prayogo Setiawan Pendidikan Akuntansi 08.
Afta Tiningsih Pendidikan Sosiologi 07.
Syarif Hidayatullah Pendidikan Ekonomi 08.
Siti Nur’aeni PknH 07.
Sie.Konsumsi : Risky Amalia F Pendidikan Ekonomi
Maulida Masyitoh Pendidikan Sosiologi
Ida Atmalia Pendidikan Ekonomi 07.
Harun Al Rasyid Pendidikan Akuntansi 07
Anis Fitria. S Pendidikan Geografi 08.
Sie Humas : Abid Rosyadi Pendidikan Sosiologi
Masruhan Pendidikan Sosiologi
Sie.Perlengkapan : Rani Sintawati Pendidikan Akuntansi 07.
Sri Rahayu PknH 08.
Diar Rosdayana PknH 08.
Yana Suryana PknH08.
Muarif Khoerus S. Pendidikan Ekonomi 07.
Melan Fitriyani Pendidikan Ekonomi 08.
Sie PDD : Rani Dwi Y. Pendidikan Sejarah 07. Eko Rizka Sari Pendidikan Geografi 07
Laras Anggita PknH 07
Putri W Akuntansi
Ely Pendidikan ekonomi
Lampiran II
Rencana Anggaran Dana TIC
Tim Tutorial PAI FISE Tahun 2009
A. Pemasukan
Iuran peserta @ 5.000 x 1.000 5.000.000
Sponsorship 2.600.000
Kas Tutorial 232.000 +
Jumlah 7.832.000
B. Pengeluaran
1. Kesekretariatan
Proposal dan surat – surat 30.000
LPJ 25.000
2. Konsumsi
Makan Peserta @ 4.000 x 1.000 4.000.000
Makan Panitia @ 4.000 x 75 300.000
Makan pembicara dan tamu undangan @ 8.000 x 5 40.000
Snack buka puasa @ 1.000 x 1.080 1.080.000
Minum 23 dus @ 14.000 322.000
3. Acara
Fee Trainer 500.000
Fee Tim Nasyid 500.000
Foto copy Juknis 10.000
Door Prize 100.000
4. Perkap
Sound System 400.000
Sewa Tenda Panggung 100.000
Sewa Layar LCD @ 25.000 x 4 100.000
Sewa LCD @ 25.000 x 3 50.000
Sewa Lampu sorot @ 25.000 x 4 100.000
5. PDD
Sewa Handycam 150.000
Dokumentasi (Film dan cetak) 50.000
Kaset Mini DV 15.000
Dekorasi tempat 50.000
Background panggung 150.000 +
Jumlah 7.832.000
PENAWARAN SPONSORSHIP
Untuk mendukung jalannya kegiatan panitia membuka kesempatan kepada partisipan kalangan dunia usaha (perusahaan lokal maupun nasional) untuk bekerja sama dalam sponsorship. Melalui kerjasama ini partisipan ikut memperkenalkan kegiatan Kegiatan ini bernama TIC (Tutorial Inspiratif Community)” kepada Mahasiswa baru 2009 sekaligus mempromosikan produknya.
Dengan demikian kami menawarkan kerjasama sebagai berikut:
1) Sponsor tunggal
2) Sponsor Utama
3) Sponsor pendamping
Panitia Insya Allah juga menyediakan pilihan - pilihan sebagai sarana promosi yang efektif dan efisien, sebagai berikut :
• Back ground kegiatan TIC
• Spanduk Rentang
• Co-Card Panitia
• Stiker
Keuntungan bagi sponsor
Menjaga eksistensi serta meningkatkan brand image Instansi/ Perusahan di tengah persaingan usaha yang semakin ketat
Sebagai peluang promosi, sekalian memperluas pasar produk dan jasa perusahaan di kalangan mahasiswa FISE UNY
Ketentuan Sponsorship
Pihak sponsor menyatakan bersedia bekerjasama dengan pihak Panitia dengan mengisi Lembar Kontrak Kerjasama rangkap dua, di sertai dengan penyerahan kontrasepsi
Sponsor minimal 20%
Pelunasan sisa kontra prestasi dari sponsor maksimal maksimal H- 3
Apabila terjadi pembatalan Kontrak Kerjasama :
a) Pembatalan dari pihak panitia, dana yang telah dibayarkan kepada panitia dikembalikan 100% dan disertai surat permohonan
b) Pembatalan dari pihak sponsor, dana yang telah dibayarkan maka menjadi hangus.
c) Ketentuan lain yang belum tercantum, dapat disepakati kemudian dengan pembawa proposal sebagai wakil dari panitia
Sebagai akses komunikasi silahkan dapat menghubungi: Azwan Nurkholis(085239861117) atau Anatoly Kasparov (085228637354)
JENIS SPONSORSHIP
A. SPONSOR TUNGGAL
Membiayai 75 % dari total target sponsor, yang diharapkan dari Instansi Sponsor dan donatur. Sebesar 75 % x Rp. 2.600.000,- maka sebesar Rp 1.950.000,-
Kompensasi Sponsor:
1) Penyebutan brand sponsor sebagai sponsor tunggal oleh MC di setiap agenda kegiatan.
2) Menyampaikan profil produk selama 3 menit pada setiap agenda.
3) Logo sponsor di tempatkan di back ground
4) Logo sponsor di tempatkan di spanduk
5) Logo sponsor di tempatkan di semua media sponsor sesuai dengan kesepakatan kerjasama.
6) Dipersilahkan memasang spanduk mengelilingi tempat kegiatan dan wilayah UNY
7) Mendapatkan kesempatan sampling produk
B. SPONSOR UTAMA
Membiayai 45 % dari total biaya yang diharapkan dari Instansi Sponsor dan Donatur Sebesar 45 % x Rp. 2.600.000,- maka sebesar Rp 1.170.000,-
1. Penyebutan Brand sponsor sebagai sponsor pendamping/ pendukung kegiatan oleh MC di setiap sesi acara.
2. Logo sponsor ditempatkan di bagian spanduk
3. Logo sponsor di tempatkan di background
4. Menyampaikan profil produk selama 3 menit dalam acara
5. Dipersilahkan memasang Spanduk mengitari tempat kegiatan
A. SPONSOR PENDAMPING
Dipersilahkan memilih lebih dari satu macam paket penawaran sponsorship yang dikehendaki. Jika sponsor pendamping jumlahnya terlalu banyak dan tidak mungkin untuk ditampilkan semua dipublikasikan, maka dari panitia akan mengalokasikan pada tiap – tiap publikasi sesuai dengan kontribusi yang diberikan pada panitia.
B. BENTUK KERJASAMA LAIN
Ketentuan – ketentuan Media Sponsor
Background kegiatan TIC
Ukuran : 4 x 2 M
Bahan : Campuran
Jumlah : 1 Buah
Ruang Sponsor : 35x45 cm
Kontrapretasi : 700.000,-
Co-Card Panitia
Ukuran : 10 x 8 cm
Bahan : Kertas Ivory
Jumlah : 75 Buah
Ruang Sponsor : 3x3 cm
Kontrapretasi : 100.000,-
Spanduk Rentang
Ukuran : 5 x 1 M
Bahan : Baner dan kain tetron
Jumlah : 8 Buah
Ruang Sponsor : 30x30 cm
Kontrapretasi : 700.000,-
Penulis : H. Aqib Suminto
Penerbit : Prisma
Tahun : 1984
Volume : 11
Tebal buku : 88-97 (11 Halaman)
Peristiwa Garut terjadi di desa Cikendal Leles Garut jawa Barat, pada tanggal 7 Juli 1919. Pemerintah kolonial pada masa itu menetapkan bahwa para petani wajib menjual sejumlah tertentu hasil panen padinya kepada pemerintah. Haji Hasan yang memiliki 10 bahu sawah dengan hasil 250 pikul padi, diwajibkan menjual 42 pikul padinya kepada pemerinta, dengan harga f.4, - per pikul menurut laporan pemerintah di Volksraad lebih tinggi dari pada harga setempat. Padahal Soerabajaasch Handelsblad, harga padi setempat pada saat itu sudah mencapai f.7,50 per pikul. H.Hasan (selanjutnya ditulis : HH) yang setahun sebelumnya dipaksa harus memusnahkan tanamannya dan menggantinya dengan padi, merasa keberatan atas ketentuan ini terutama karena HH menanggung kehidupan 84 orang anggota keluarga. Bukan tentang harga, tetapi tentang ketentuan jumlah. Ia hanya menghendaki keringanan dengan hanya menjual 10 pikul agaknya pemerintah kolonial tetap menganggap keenganan HH untuk mematuhi ketentuan penjualan padi tersebut sebagai suatu pembangkangan, sehingga terjadilah peristiwa 7 Juli 1919 tersebut.
Pada Sabtu dan minggu di Garut diadakan pesta perlombaan kuda yang dihadiri seluruh aparat pemerintah Garut. Hari Senin 7 Juli, Residen beserta Asisten Residen dan Bupati mendatangi desa Cikendal untuk menangkap HH, dengan rombongan yang diperkuat 40 orang tentara dan 27 orang polisi bersenjata. Setelah terjadi pembicaraan hampir selama 2 jam, HH di perintahkan ikut ke Garut. Tetapi HH bahkan masuk ke rumah dan diikuti oleh yang lain, kemudian menutup pintu serta jendela. Mereka berzikir bersama, sementara perintah keluar rumah terus diteriakkan dari luar. Mereka tetap asyik berzikir meskipun sudah dilakukan 2 kali Salvo sebagai peringatan. Tembakan ketiga benar – benar diarahkan ke rumah sehingga jatuh korban di dalam rumah seluas 8 x 9 meter itu terdapat 116 orang perempuan, laki – laki, dan anak – anak. Korban dalam tembakan ketiga tersebut adalah 4 orang terbunuh seketika termasuk HH sendiri, seorang luka para yang meninggal setengah jam kemudian. Dari 19 orang yang luka lainnya, seorang meninggal di rumah sakit.
Peristiwa berdarah ini menimbulkan reaksi pro kontra, sebagaimana terlihat jelas pada perdebatan yang demikian sengit, di Volksraad, pada aneka pemberitahuan media komunikasi massa maupun pada berbagai pernyataan resmi. Pihak aparat pemerintah kolonial dan masyarakat Belanda, pada umumnya menghendaki ditegakkannya wibawa pemerintah. Mereka mendukung tindakan keras terhadap setiap pembangkang, dan membenarkan penembakan terhadap HH beserta keluarganya yang dinilai tidak menaati peraturan pemerintah kolonial. Kelompok ini beranggapan bahwa perlawanan HH dan Pengikutnya memaksa tentara menggunakan senjata. Mereka bahkan menyatakan bahwa tindakan keras ini justru sangat baik demi kepentingan Pribumi sendiri. Mereka menilai peristiwa ini bukan sebagai penembakan terhadap orang-orang tak berdaya yang patut dikasihani, tetapi merupakan tindakan tegas terhadap komplotan rahasia, yang bisa dianggap sebagai organisasi yang hendak mengambil oper kekuasaan. Mereka membandingkan peristiwa ini dengan peristiwa pembunuhan orang-orang Belanda di Cilegon tahun 1888 dan di Toli-Toli 3 Juli 1919, dan beranggapan, orang-orang Eropa tidak akan mati terbunuh kalau mereka tidak ragu menggunakan senjata.
Dalam perkembangan selanjutnya, peristiwa Garut ini dikaitkan erat dengan masalah Jimat dan Afdeeling B serta Sarekat Islam. Isyu yang berkembang kemudian bukan lagi masalah pembelian padi, tapi masalah adanya komplotan rahasia bernama Afdeeling B yang sedang menyusun kekuatan untuk memberontak kepada pemerintah. Pihak pemerintah kolonial menegaskan bahwa komplotan rahasia itu memiliki kartu A dan B sebagai penyamaran. Situasi pun berubah bukan lagi pemerintah kolonial yang harus mawas diri dalam persoalan peraturan wajib jual padi dan pelaksanaannya, tapi Sarekat Islamnya yang harus tampil sebagai terdakwa untuk mempertanggungjawabkan perbuatan yang dituduhkan kepadanya. Itulah sebabnya dalam masalah ini suara pihak pribumi selalu bernada membela diri. Sementara itu dipihak pemerintah kolonial menutup lokaswi peristiwa dari kunjungan orang luar untuk menutup peristiwa Garut ini pada pihak lain. Siapapun tidak dibenarkan meninjau daerah Leles, termasuk wartawan. Gerak-geriknya hazeu selama berada di daerah Garut diawasi pemerintah setempat. Bahkan orang-orang disana diinstruksikan untuk tidak memberikan informasi kepadanya. Pihak pemerintah tetap gencar melancarkan tuduhan bahwa SI terlibat dengan gerakan Afdeeling B. Di beritakan, gerakan revolusioner ini telah tersebar di seluruh daerah Priangan, yakni daerah Ciawi, Bandung, Cianjur dan Sumedang. Di Cianjur gerakan ini baru diresmikan pada bulan januari 1919. Dibuktikan bahwa pimpinan CSI khususnya Sosrokardono, terlibat. Pada Bulan Januari 1919 diberitakan bahwa Sosrokardono berangkat ke Priangan untuk memimpin rapat umum SI di Manonjaya sekaligus ditugaskanmemasukkan Afdeeling B ke dalam naungan SI. Disana ia bertemu dengan H. Sulaiman Ciawi dan H. Adrai wanareja, anggota ikatan ulama yang juga didirikan oleh H. Ismail. Bahkan bupati Garut mengemukakan bukti bahwa SI mempunyai beberapa macam bendera yakni pertama, bendera hitam berarti semua priyayi yang tidak adil harus dibunuh. Kedua, bendera kuning yang berarti semua orang Tionghoa harus dibunuh. Ketiga, benderah putih, berarti Tjokroaminoto akan di nobatkan sebagai raja jawa. Menurut penjelasan sekretaris SI Torongong, “bukti” yang dikemukakan Bupati ini di paksakan kepada orang SI agar ditandatangani. M.Wiradikarta pegawai pegadaian dan Sekretaris SI Garut menjelaskan bahwa ia terpaksa membenarkannya karena takut ancaman. Demikian pula R.Yahya bekas Ketua SI Garut yang sudah ditahan selama sepuluh hari. Gerakan ini diberitakan bertujuan memajukan agama Islam, menaati pemerintah pimpinan menghibahkan sepertiga kekayaan pribumi andaikata gerakkan memerlukan, memberikan dukungan kepada SI dan mengumumkan semua tingkah laku pemerintah yang salah.
Dalam mengkaji peristiwa Garut tidak pula boleh dilupakan situasi dan kondisi pada waktu itu. Pada tahun 1919 itu, Perang Dunia masih menguasai suasana, selain orang pun belum lupa atas peristiwa Cilegon tahun 1888, dan baru saja terjadi peristiwa pembunuhan di Toli – Toli. Semua ini ikut mewarnai alam pikiran masyarakat Belanda pada umumnya, sehingga penampilan Hazeu tidak banyak berarti dalam menghadapi arus kewaspadaan berlebihan ini.
peringatkan kawan-kawan penjajah ,bahwa sesungguhnya sangat berbahaya pada saat itu mengadakan perayaan peringatan kemerdekaan. Aku akan peringatkan semua bangsa Belanda jangan menyinggung peradaban bangsa Indonesia yang baru bangun dan menjadi berani. Sungguh aku akan protes sekeras-kerasnya……..”
Belakangan berita-berita di televisi menyiarkan tentang kasus wilayah Indonesia yang dengan terpaksa harus kita relakan menyandang status bukan lagi termasuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Atau masalah budaya bangsa yang diaku pihak asing sebagai budaya mereka. Kasus yang menandakan betapa rendahnya tingkat kepedulian pemimpin bangsa ini terhadap kondisi internal daerah pimpinannya. Sementara di sudut lain masalah korupsi, penyelewengan dana yang dialami oleh Bank Century, kasus suap di tubuh pegawai negeri sipil atau yang sampai saat ini mengganggu kesabaran kita adalah kisah Cicak dan Buaya yang semakin tidak jelas ujung pangkalnya.
Perilaku-perilaku pejabat teras negara serta para politikus yang tidak terpuji semakin lama semakin membuat gerah masyarakat dan kian menggerus kepercayaan masyarakat akan sistem pemerintahan yang ada. Parahnya lagi saat ini didapati bahwa warga negara begitu banyak yang apriori terhadap politik akibat tingkah oknum-oknum tersebut. Ini yang berbahaya ketika mulai bertambahanya barisan yang berasumsi bahwa politik itu kotor dan lain sebagainya hingga akan banyak orang yang masa bodoh terhadap masalah yang beredar di sekitar. Inilah yang kemudian menjadi salah satu tantangan besar bagi zaman yang kian dinamis.
Kampus yang seringkali disebut-sebut sebagai miniatur sebuah masyarakat adalah tempat paling strategis untuk membangun, melakukan proses ideologisasi, serta menjaganya agar tetap utuh. Disinilah langkah tepat untuk membangun kesadaran berpolitik serta urgensinya. Kehidupan aktivis mahasiswa beserta pernak-perniknya dapat menjadi titik tolak bagi penyiapan generasi yang unggul yang dapat menjawab tantangan zaman. Proses pembentukan dan penjagaan ideologi itu dapat dicapai lewat keterlibatan mahasiswa pada organisasi mahasiswa. Ketika membicarakan masalah organisasi, tidak akan terlepas dari sosok seorang pemimpin yang handal dalam memimpin roda aktivitasnya. Yang mampu menajdi motor lahinta generasi bangsa yang peka dan responsif terhadap kondisi bangsa. Pemimpin yang memiliki keteladanan sehingga upaya melahirkan generasi tangguh untuk melawan arus menjadi kian memiliki penguatan. Pemimpin yang cerdas, berani mengambil tanggung jawab untuk berteriak menyambungkan suara-suara rakyat, tangguh, dan jujur yang nantinya dapat mwujudkan tujuan dari keberadaan mahasiswa. Diatas semua itu tentunya pemimpin yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai religius sebagai wujud pengabdian kepada pemilik kekuatan hakiki.
Maka tanpa ragu lagi Azwan Nurkholis adalah sosok yang hadir untuk menjawab tantangan zaman. Dengan segala permasalahannya, Azwan Nurkholis akan akan hadir sebagai sosok problem solver yang siap memberikan segala solusi yang dibutuhkan. Segala persyaratan untuk terbit menjadi pemimpin akan dipenuhi oleh Azwan.
Melakukan upaya penyadaran politik pada masyarakat mengingat kedudukan mahasiswa yang luwes dan lincah masuk pada lapisan struktural manapun. Memberikan pendidikan politik bagi masyarakat. Memperkuat kembali sendi-sendi dinamisasi mahasiswa sebagai barisan penggerak peradaban serta menyatukan kekuatan-kekuatan mahasiswa yang terserak hingga menjadi satu imperium yang dapat menjadikan fungsi mahasiswa sebagai kontrol sosial dapat berjalan sebagaimana mestinya seperti yang kita ketahui pernah terjadi di tahun 1998 ketika mahasiswa dapat menghancurkan sebuah rezim kala itu.
Dan sekali lagi....hadirnya Azwan sebagai calon ketua BEM FISE yang akan kembali memperkuat peran FISE sebagai basis gerakan sosial, politik, dan ekonomi yang berpengarush hingga tataran nasional. Dan Azwanlah jawaban bagi tantangan-tantangan tersebut.
HIDUP MAHASISWA INDONESIA....!!!
VOTE FOR AZWAN
*The willingness to be better FISE
Memilih untuk menjadi pemimpin artinya telah mengambil sebuah sikap yaitu keberanian. Keberanian untuk memikul tanggung jawab, berani untuk berkorban, berani menjadi orang yang pertama kali merasakan lapar namun yang paling akhir merasa kenyang. Dengan bermodalkan itulah saya maju ke medan laga pencalonan Ketua BEM FISE untuk periode 2010, pun saya telah berani menahkodai ruang-ruang untuk aktualisasi mahasiswa di fakultas ini dalam rentang waktu satu tahun mendatang.
Sebagai manifestasi dari keberanian tersebut maka dengan lantang saya katakan sebuah impian untuk menjadikan FISE sebagai basis gerakan sosial politik dan ekonomi dengan mengedepankan sisi religiusitas dan profesionalitas sebagai koridor gerakan ini. Keberadaan himpunan-himpunan mahasiswa ataupun organisasi kemahasiswaan yang ada di FISE menjadi penguat bagi terwujudnya cita-cita tersebut. Menyatukan segenap entitas yang ada agar semua dapat bergerak secara bersamaan akan tetapi tetap tidak memandang sebelah mata terkait akan spesifikasi atau karakter yang dimiliki pada setiap ormawa. Fakultas ini terdiri dari rumpun sosial politik dan ekonomi dan harapan saya akan ada optimalisasi perang dan fungsi masing-masing dalam pencapaian targetan pada satu masa kepengurusan ke depan.
Dalam perkembangannya, tak dapat dipungkiri bahwa berdirinya Fakultas Ekonomi akan segera menjadi kenyataan seperti dituturkan oleh jajaran birokrasi. “Fakultas Ekonomi, sekarang izinnya masih menungu dari Dirjen Dikti. Izin Dikti akan digunakan untuk mengurus Organisasi Tata kerja yang baru. Kalua lancar Insya Allah pertengahan 2010 dibuka. Kantornya saat ini juga sedang dpersiapkan” demikian dituturkan oleh Sutrisna wibawa, M.pd sebagai Pembantu Rektor II UNY. Secara pribadi maupun kelembagaan nantinya, saya akan mendukung realisasi adanya Fakultas Ekonomi. Tak hanya sampai pada langkah itu, ketika berdiri nanti saya siap untuk terlibat dan berperan aktif khususnya dalam pembentukan organisasi kemahasiswaan di sana.
Melakukan pendampingan dalam fungsi kaderisasi di tiap hima agar dapat mencetak mahasiswa yang unggul sesuai karakternya masing-masing. Dengan harapan gerakan ini mampu menumbuhkan jiwa-jiwa pemimpin yang mempunyai wawasan luas pun tanpa meninggalka sisi profesionalitas berdasarkan kafaah keilmuannya masing-masing. Kemudian adanya krisis kebangsaan yang melanda sebagian besar mahasiswa termasuk UNY dan FISE maka ke depan national character building menjadi lahan garap kepemimpinan saya.
Melanjutkan langkah yang sudah ada, kini saya akan berupaya memasifkan lokus-lokus diskusi di fakultas serta mendorong aktifnya lokus-lokus diskusi di tiap hima yang berbasis keilmuan masing-masing. Harapan saya agar budaya-budaya diskusi ini kembali hidup sehingga asumsi bahwa mahasiswa yang memiliki kadar intelektual yang tinggi tidak akan luntur. Hasil dari forum-forum diskusi yang ada akan tertampilkan di media sebagai sarana menyebarkan wacana dan opini publik.
Jika sebelumnya jaringan BEM FISE di tingkat regional maupun nasional mulai terbangun kembali, maka di kepengurusan ke depan saya berusaha untuk terus terlibat aktif pada agenda-agenda berskala nasional lalu menguatkan pengaruh BEM FISE UNY di kancah nasional. Eksistensi BEM FISE di mata organisasi seprofesi di Indonesia dapat terus terjaga.
Jaringan eksternal yang ada akan tetap diimbangi denga penguatan pada wilayah internal BEM maupun fakultas. Menguatkan sinergisitas antara ormawa dengan jajaran birokrasi. Mengamati banyaknya keluh kesah seputar sarana prasaran pendidikan, pelayanan birokrasi, ataupun masalah terkait perkuliahan maka sikap peduli dan tanggap lalu memperjuangkannya.
Saya dengan kerendahan hati mengharapakna doa restu dan dukungan dari rekan-rekan FISE agar dapat mewujudkan impian-impian tersebut. Saya nantikan partisipasi rekan-rekan semua pada tanggal 15 Desember 2009 nanti untuk memilih AZWAN NURKHOLIS NO. 3 demi FISE lebih baik dan terus jaya.
HIDUP MAHASISWA.....
HIDUP MAHASISWA INDONESIA........
HIDUP MAHASISWA FISE..........
Di tengah gejolak politik yang semakin memanas, gerakan mahasiswa membutuhkan sosok pemimpin yan kuat secara wacana untuk mampu melakukan edukasi dan mampu mengajak komunikasi semua elemen untuk konsolidasi dan berani mengambil sikap.. dan saya yakin AZWAN akan mampu membawa BEM FISE sebagai bagian dari elemen gerakan mahasiswa yang akan mengusung PERUBAHAN dan PERBAIKAN.
(ALVIAN RAMADHANI – PRESIDEN PARTAI TUGU 2009 & MENKO EKSTERNAL BEM REMA UNY 2009)
AZWAN adalah orang yang bersemangat. Belum pernah aku lihat sekalipun dia loyo ataupu sedih.
(SRI LESTARI-KETUA HIMA ADP 2009)
AZWAN seorang yang religius, cakap, vokal, mempunyai semangat yang bagus dan berkomitmen tinggi.
(PUTUT WISNU-KETUA UKMF SCREEN 2009)
Berbicara kesuksesan tidak terlepas dari keshalihan. Pemimpin yang sholeh akan membawa kesuksesan. AZWAN NURKHOLIS memiliki itu semua. Sholeh, semnagat juang yang tinggi, dan bertanggung jawab. InsyaAllah.
(ROMI KURNIAWAN-KETUA UKMF AL ISHLAH 2009)
Bismillah..FISE merindukan masa depan di tangan pemimpi yang tangguh. Azwan menjawab tantangan. Sosok pemimpin yang tidak mengenal henti untuk belajar dan mengajarkan.
(WAHTINI- KETUA DPM REMA 2009)
Dengan pengalaman sampai sekarang menurutku Azwan orang yang memiliki semnagat kuat dan punyan keyakinan kuat.
(EKA ARY- KETUA HIMA PENDIDIKAN AKUNTANSI 2009)
Bergeraklah karena diam berarti mati. Kata-kata yang pernah disampaikan oleh sahabat saya tersebut masih terngiang dalam benak saya. Oleh sebab itu pula saya akhirnya memutuskan untuk menerima tantangan ini. Tantangan untuk memikul amanah besar menjadi kandidat Ketua BEM FISE. Bukan tanpa dasar, pilihan ini telah saya pikirkan masak-masak. Ada banyak beban disana. Betapa banyak tanggung jawab yang menanti pada masa depan saya ketika nanti saya terpilih. Tapi hidup adalah sebuah gerakan. Dan saya akan bergerak untuk melakukan perbaikan-perbaikan demi fakultas yang telah membesarkan nama saya. Maka sudah selayaknya pengabdian adalah dasar dari langkah-langkah yang akan saya ukir.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi dengan segala warna-warninya menuntut tangan saya untuk terulur. Menjadikan FISE sebagai basis gerakan politik sosial dan ekonomi yang memegang teguh religiusitas dan profesionalisme aadalah impian saya.